Everest Dağı Apa Itu? Gunung Tertinggi Dunia Lengkap
Everest Dağı, atau Gunung Everest, adalah puncak tertinggi dunia setinggi 8.848 meter di Pegunungan Himalaya. Pelajari sejarah pendakian pertama, fakta geografis, dan tantangan mendakinya. Artikel lengkap untuk pecinta petualangan alam.

Gunung Everest, dikenal juga sebagai Everest Dağı dalam bahasa Turki, Chomolungma dalam Tibet, dan Sagarmatha dalam Nepal, merupakan gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848,86 meter di atas permukaan laut. Terletak di perbatasan Nepal dan Tibet (Tiongkok), gunung ini menjadi simbol petualangan ekstrem bagi para pendaki dari seluruh dunia. Setiap tahun, ribuan orang mencoba menaklukkannya, meski penuh risiko.
Lokasi dan Karakteristik Geografis
Gunung Everest berada di Pegunungan Himalaya, bagian dari rangkaian pegunungan muda yang terbentuk akibat tabrakan lempeng India dan Eurasia jutaan tahun lalu. Puncaknya menjulang di ketinggian ekstrem, dengan zona kematian di atas 8.000 meter di mana oksigen sangat tipis. Suhu bisa turun hingga -60°C, disertai angin kencang lebih dari 160 km/jam.
Ketinggian resmi: 8.848,86 meter (pengukuran 2020 oleh China dan Nepal).
Luas dasar: Sekitar 1.127 km² es dan salju abadi.
Sungai pendukung: Esnya mencair menjadi Sungai Arun dan Rongshar.
Sejarah Penemuan dan Penamaan
Gunung ini pertama kali diukur oleh survei India Britania pada 1856 dan dinamai George Everest, mantan kepala survei tersebut. Pendakian pertama sukses dilakukan pada 29 Mei 1953 oleh Edmund Hillary (Selandia Baru) dan Tenzing Norgay (Sherpa Nepal) dalam ekspedisi Inggris dipimpin John Hunt. Sebelumnya, banyak ekspedisi gagal, termasuk George Mallory yang hilang pada 1924.
1830-an: Survei awal oleh Radhanath Sikdar.
1953: Pendakian pertama Hillary-Norgay.
1975: Junko Tabei (Jepang) pertama wanita mencapai puncak.
Pendakian dan Rekor Terkini
Pendakian Everest memerlukan izin dari pemerintah Nepal atau Tiongkok, dengan biaya mencapai puluhan ribu dolar. Rute utama adalah Selatan dari Nepal (Base Camp 5.364 m) dan Utara dari Tibet. Lebih dari 6.000 orang telah mencapai puncak sejak 1953, tapi sekitar 300 orang tewas karena longsor, penyakit ketinggian, atau jatuh.
Rekor tercepat: Kilian Jornet (Spanyol) naik-turun 26 jam (2017).
Pendaki termuda: Jordan Romero (13 tahun, 2010).
Pendaki tertua: Yuichiro Miura (80 tahun, 2013).
Bahaya, Dampak Lingkungan, dan Konservasi
Gunung ini penuh bahaya seperti penyakit ketinggian akut (AMS), badai mendadak, dan crevasse es. Sampah dari pendaki mencapai 12 ton per tahun, menyebabkan pencemaran. Nepal memberlakukan aturan membersihkan sampah dan batas pendakian untuk konservasi.
Upaya seperti Sagarmatha Pollution Control Committee membersihkan gunung, sementara Sherpa lokal memimpin pariwisata berkelanjutan. Perubahan iklim melelehkan gletser, meningkatkan risiko banjir.
Fakta Menarik dan Kesimpulan
Hewan ekstrem: Burung Himalayan punya sayap khusus untuk ketinggian tinggi.
Foto dari luar angkasa: Terlihat jelas dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Film terkenal: 'Everest' (2015) menceritakan tragedi 1996.
Gunung Everest bukan hanya tantangan fisik, tapi ujian ketahanan manusia terhadap alam liar. Bagi yang bermimpi mendakinya, persiapan matang dan rasa hormat pada gunung suci ini sangat penting. Everest tetap menjadi ikon petualangan abadi.